REMAJA DAN KREATIFITASNYA
Masa remaja
adalah masa dimana anak mulai mencari jati dirinya. Pada masa remaja terdapat
banyak hal baru yang terjadi, dan biasanya lebih bersifat menggairahkan, karena
hal baru yang mereka alami merupakan tanda-tanda menuju kedewasaan. Pada masa ini pula remaja memiliki
banyak sekali rasa ingin tahu yang sangat besar. Keinginan inilah yang menjadi
faktor utama pembentukan karakter remaja saat ini. Pada masa inilah seseorang
akan mudah menerima apa yang mereka baru kenal. Pendidikan yang baik akan
membuat seorang anak memiliki karakter yang baik pula, sedangkan pendidikan
yang kurang baik akan membuat seorang anak memliki kepribadian yang buruk.
Misalnya saja anak yang terlahir dari keluarga broken home anak tersebaut akan terbiasa berkata kasar, dan
berprilaku buruk.
Pendidikan
adalah bekal untuk mengejar semua yang ditargetkan oleh seseorang dalam
kehidupannya, segingga tanpa pendidikan maka akan sangat sulit untuk mencapai
apa yang diimpikan. Jangankan tanpa pendidikan, saat ini saja orang yang
mendapat pendidikan yang tinggi belum
tentu mendapatkan apa yang mereka impikan dan banyak sekali yang mendapatkan
kegagalan apalagi orang yang tidak dibekali ilmu dan pendidikan. Bagaimana
nasib mereka? Apakah ditelantarkan begitu saja?
Kelompok
atau teman sebaya
juga memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menentukan
arah hidup remaja. Jika remaja berada dalam lingkungan pergaulan yang penuh
dengan "energi negatif", segala bentuk sikap, perilaku, dan tujuan
hidup remaja menjadi negatif. Sebaliknya, jika remaja berada dalam lingkungan
pergaulan yang selalu menyebarkan "energi positif", yaitu sebuah
kelompok yang selalu memberikan motivasi, dukungan, dan peluang untuk
mengaktualisasikan diri secara positif kepada semua anggotanya, remaja juga
akan memiliki sikap yang positif. Prinsipnya, perilaku kelompok itu bersifat
menular.
Motivasi dalam kelompok adalah salah satu contoh energi yang memiliki
kekuatan luar biasa, yang cenderung melatar belakangi
apa pun yang remaja lakukan. Dalam konteks motivasi yang positif, seandainya
ini menjadi sebuah budaya dalam geng, barangkali tidak akan ada lagi kata-kata
"kenakalan remaja" yang dialamatkan kepada remaja.
Rasa ingin
tahu remaja ini sebenarnya dapat dimanfaatkan agar remaja atau pelajar dapat
mengembangkan kreatifitas mereka. Hal-hal positif harus ditananamkan dalam diri
mereka, tidak dengan kekangan yang selama ini didapat. Setiap orang pasti ingin
menjadi remaja atau pelajar yang cerdas dan kreatif. Dan sebenarnya setiap
orang itu cerdas tapi mereka kurang bisa memanfaatkan bakat yang mereka miliki
dan mengasah potensi mereka. Banyak sekali alasan yang membuat remaja tidak
bisa memanfaatkan bakat mereka.
Pertama,
kebanyakan dari mereka selalu mengatakan tidak
bisa sebelum memulai suatu pekerjaan. Kata-kata inilah yang sering
dikatakan oleh remaja ketika akan memulai suatu pekerjaan. Mereka tidak percaya
dengan kemampuan yang mereka miliki atau bisa disebut tidak percaya diri.
Kedua,
mereka malu akan apa yang akan mereka kerjakan atau bisa dibilang Gengsi. Mereka hanya ingin bekerja
sesuai yang ingi mereka kerjakan, lalu pada akhirnya mereka hanya terdiam tidak
tahu harus berbuat apa ketika apa yang diinginkan tidak tecapai. Maka
dari itu jangan gengsi untuk melakukan berbagai kegiatan yang belum kita
lakukan karena siapa tahu dari kegiatan coba-coba tersebut kita menemukan bakat
kita yang terpendam. tapi, ingat kegiatan yang kita lakukan haruslah kegiatan
yang positif. Jangan melakukan kegiatan coba-coba yang berbau negatif, karena
bukannya menjadi remaja yang kreatif malahan menjadi remaja yang tidak
bermoral.
Keatifitas
seseorang tidak ada yang sama, semua pasti berbeda. Maka dari itu memilih
pendidikan yang tepat akan membuat seseorang merasa nyaman dengan segala kegiatan
yang akan dilakukannya. Saat ini kita bisa dengan mudah memilih jurusan yang
kita mau, karena sekarang banyak sekali jurusan yang dapat kita pilih baik di
SMA, SMK, Perguruan Tinggi. Pendidikan yang baik tidak dapat dilihat dari apa
yang seseorang kerjakan saat ini, tetapi dilihat dari apa yang diperolehnya
nanti.
Dalam suatu
pendidikan tidak hanya siswa yang perlu diberi motivasi, tetapi juga para
pendidik. Sikap, kemampuan, dan kretifitas pendidik sangat mempengaruhi
kreatifitas siswadidiknya. Karena pendidik merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi dan menjadi acuan bagi siswa didiknya tersebut sehingga siswa
tersebut dapat lebih mengembangkan bakat, kreatifitas, dan mampu menemukan
potensi diri yang mereka miliki.
Tidak sulit
bagi para pelajar yang ingin menjadi orang yang kreatif. Karena pada dasarnya
semua orang memiliki bakat masing-masing yang telah dianugrahkan oleh Tuhan
agar setiap manusia bisa menjadi Khalifah di bumi ini atau menjadi seorang
Pemimpin. Maka dari itu kita harus memulai dengan percaya pada diri kita
sendiri, memilih pendidikan yang sesuai dengan bakat dan minat kita,
meninggalkan kata-kata dan prilaku Gengsi, berani menolak apa yang kita anggap
itu tidak benar, Dan selalu optimis dan mengatakan kita pasti bisa atas apa
yang akan kita lakukan nanti.